IDXChannel—Bunga 20 persen berapa rupiah? Ketahui bagaimana cara menghitung bunga yang ditunjukkan dalam persen ke dalam rupiah untuk mempermudah perhitungan untung rugi.
Dalam dunia keuangan, bunga ditampilkan dalam bentuk persen. Bunga kredit, bunga kupon investasi surat berharga, kerap ditampilkan dalam persen. Menghitungnya ke dalam rupiah akan mempermudah untuk mengetahui beban yang harus dibayarkan, atau keuntungan yang akan didapat.
Menghitung persen ke rupiah sebenarnya cukup mudah. Tersedia kalkulator dengan opsi persentase dalam formula perhitungan. Jika nominal uangnya adalah Rp100.000, maka 20 persen dari nominal itu dapat dihitung dengan rumus berikut:
Rp100.000 x 0,2 = Rp20.000
Atau, Rp100.000 x 20/100 = Rp20.000
Seperti diketahui, 20 persen adalah 20 dibagi 100, di mana hasil yang didapat adalah desimal 0,2. Perhitungan ini cukup sederhana, dapat diterapkan pada perhitungan bunga kredit ataupun imbal hasil investasi.
Misalnya, seseorang meminjam uang sebesar Rp10.000.000 dengan bunga 20 persen. Maka rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:
Rp10.000.000 x 0,2 = Rp2.000.000
Artinya, bunga pinjaman yang harus dibayarkan adalah Rp2 juta. Sama halnya jika seseorang berinvestasi dengan membeli saham senilai Rp50.000.000, ia memperoleh capital gain sebesar 20 persen, maka perhitungannya sebagai berikut:
Rp50.000.000 x 0,2 = Rp10.000.000
Artinya, capital gain 20 persen yang didapatnya adalah Rp10 juta.
Itulah cara menghitung bunga 20 persen berapa rupiah dengan mudah. (NKK)
IDXChannel - Bunga 5 persen berapa rupiah? Bunga pinjaman menjadi suku bunga yang ditagihkan kepada nasabah sebagai balas jasa atas pinjaman yang diberikan. Bunga pinjaman inilah yang merupakan sumber pendapatan bagi bank sehingga bank dapat mempertahankan operasionalnya sehari-hari.
Terdapat beberapa jenis bunga pinjaman di industri perbankan seperti suku bunga flat, suku bunga mengambang, suku bunga efektif, dan suku bunga anuitas. Bunga flat yakni suku bunga yang perhitungannya mengacu pada besaran pokok awal pinjaman.
Dilansir dari berbagai sumber pada Rabu (16/10/2024), IDX Channel telah merangkum bunga 5 persen berapa rupiah, sebagai berikut.
Jenis-Jenis Bunga Pinjaman
Bedanya dengan bunga efektif adalah, jumlah angsuran anda tiap bulannya tidak akan berubah hingga cicilan lunas. Bunga anuitas ini biasanya diterapkan untuk pinjaman jangka panjang seperti KPR.
Bunga efektif adalah bunga yang dihitung berdasarkan sisa pokok pinjaman. Sisa pokok pinjaman ini berkurang setiap bulannya seiring angsuran yang terus dibayarkan. Jadi, angsuran yang harus anda bayar akan semakin menurun setiap bulannya.
Ini adalah jenis bunga yang tidak akan berubah. Jadi dari awal meminjam sampai lunas, nominal bunganya akan tetap, tidak akan tiba-tiba membengkak diluar kontrol.
Itulah informasi terkait bunga 5 persen berapa rupiah yang bisa Anda simak, semoga bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu terus update berita terkini Anda seputar bisnis dan ekonomi hanya di IDX Channel.
Penulis Fika Nurul Ulya | Editor Erlangga Djumena
JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia ( BI) kembali menurunkan suku bunga acuan BI 7 days (reserve) repo rate (BI-7DRR) ke level 3,50 persen. Hal tersebut diputuskan sebagai hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang berlangsung pada 17-18 Februari 202I. BI juga menurunkan suku bunga deposit facility menjadi 2,5 persen dari sebelumnya 3 persen dan suku bunga lending facility menjadi 4,25 persen dari sebelumnya 4,5 persen. "Dengan mencermati dan mempertimbangkan hal tersebut, RDG BI pada tanggal 17-18 Februari 2021 memutuskan untuk menurunkan BI-7DRRR sebesar 25 bps menjadi 3,50 persen," kata Gubernur BI Perry Warjiyo saat konferensi virtual pengumuman hasil RDG Februari, Kamis (18/2/2021). Baca juga: Bos BI: Kenapa Suku Bunga Kredit Bank Belum Turun? Perry mengatakan, keputusan ini konsisten dengan perkiraan inflasi yang rendah, stabilitas eksternal dan nilai tukar rupiah yang terjaga, serta upaya bersama untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Dia merinci neraca pembayaran Indonesia sangat baik dan mendukung ketahanan sektor eksternal. Pada tahun 2020, neraca pembayaran Indonesia diperkirakan surplus ditopang oleh defisit transaksi berjalan yang menurun serta transaksi modal dan finansial meningkat. Di sisi lain, aliran modal asing terus berlanjut di pasar keuangan domestik. Aliran modal asing masuk dalam portofolio investasi sebesar 8,5 miliar dollar AS dalam kurun waktu Januari 2021 hingga 16 Februari 2021. Sementara itu, neraca perdagangan pada Januari 2021 kembali mencatat surplus sebesar 1,96 miliar dollar AS, melanjutkan surplus yang sudah berlangsung sejak Mei 2020. "Kinerja positif ekspor juga kembali mencatat angka positif yang tumbuh 12,4 persen (yoy), ditopang oleh permintaan China, AS, Jepang, dan kenaikan harga komiditas global," jelas Perry. Kemudian, cadangan devisa pada akhir Januari 2021 tercatat mencapai 138 miliar dollar AS. Angkanya setara dengan pembiayaan 10,5 bulan impor atau 10 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Indonesia."Jauh di atas standar kecukupan internasional sebesar 3 bulan impor. Defisit transaksi berjalan diproyeksi sebesar 1-2 persen tahun 2021 mendukung Ketahanan eksternal," ungkap Perry. Adapun nilai tukar rupiah terus mengalami penguatan didukung langkah stabilisasi BI dan masuknya aliran modal asing. Pada 16 Februari 2021, kurs rupiah menguat sebesar 0,22 persen secara rerata dan menguat 0,7 persen secara point to point dibanding Januari 2021. "BI memandang penguatan nilai tukar berpotensi berlanjut seiring levelnya dan fundamentalnya yang masih undervalue. Hal ini didukung oleh inflasi rendah, premi risiko Indonesia menurun, dan likuditas besar," sebut Perry. Lalu, inflasi pada tahun 2020 tercatat masih rendah, sejalan dengan permintaan yang belum kuat dan pasokan yang memadai. Tercatat IHK pada Januari 2021 sebesar 0,26 persen (mtm) atau 1,55 persen (yoy). " Inflasi tahun 2021 diperkirakan terkendali yaitu 3 plus minus 1 persen," pungkasnya.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BI Turunkan Suku Bunga Jadi 3,50 Persen", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2021/02/18/144816026/bi-turunkan-suku-bunga-jadi-350-persen?page=2.Penulis : Fika Nurul UlyaEditor : Erlangga Djumena
Bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) diperkirakan secara luas bakal mengumumkan pemotongan suku bunga acuan sebesar 0,25 persen pada Rabu (18/12) dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) terakhir di masa jabatan Presiden Joe Biden.
Fed diyakini akan memangkas suku bunga meski terjadi peningkatan inflasi baru-baru ini. Sebelumnya Fed sudah mengisyaratkan pemotongan lebih lambat di tengah ketidakpastian dampak proposal ekonomi dari Presiden terpilih Donald Trump.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
FOMC yang digelar pada 17-18 Desember 2024 bakal menjadi keputusan perubahan suku bunga terakhir sebelum Biden meninggalkan Gedung Putih pada 20 Januari 2025. Para analis memperkirakan kendali perekonomian yang bakal dipegang Trump akan menghadirkan perubahan kebijakan yang besar usai dia dilantik.
"The Fed diperkirakan akan lebih bertahap dalam pelonggaran kebijakan moneternya mengingat kebijakan yang akan diberlakukan oleh pemerintahan (Trump)," kepala ekonom EY Gregory Daco kepada AFP.
Daco menambahkan Fed punya mandat bertindak independen dari Kongres saat menangani inflasi dan pengangguran, namun harus mempertimbangkan dampak kebijakan fiskal pemerintah terhadap perekonomian di AS yang merupakan terbesar di dunia.
Trump telah berjanji mengatasi tingginya biaya hidup, yang menjadi perhatian utama para pemilih yang mengirimnya kembali ke Gedung Putih dalam pemilihan umum November lalu. Janji-janji Trump telah membuatnya mengalahkan calon presiden lainnya, Kamala Harris, yang menjabat wakil presiden AS saat ini.
Meski begitu banyak analis menyuarakan kekhawatiran tentang beberapa inisiatif kebijakan utama Trump, terutama ancaman penerapan tarif besar-besaran pada barang-barang yang masuk ke AS dan mendeportasi jutaan pekerja tidak berdokumen.
"Kedua hal itu secara bersamaan cenderung memicu inflasi dan membendung pertumbuhan," kata kepala ekonom KPMG Diane Swonk kepada AFP.
Walau demikian Swonk tetap yakin Fed akan mengumumkan penurunan suku bunga pada pekan ini.
Fed telah memangkas suku bunga sebesar 0,75 persen sejak September, beralih dari prioritas mencapai target inflasi jangka panjang sebesar 2 persen ke arah dukungan lebih baik bagi pasar tenaga kerja.
Pergeseran sikap Fed ini didorong data indikator inflasi telah turun tajam dalam beberapa tahun terakhir dan, meskipun ada peningkatan baru-baru ini, tetap mendekati target dua persen.
Pada saat yang sama, pertumbuhan ekonomi AS masih sangat kuat. Pasar tenaga kerja sedikit melemah, tetapi tetap tangguh secara keseluruhan.
Pemangkasan 0,25 persen pada pekan ini akan menurunkan suku bunga pinjaman utama Fed menjadi antara 4,25 dan 4,50 persen atau tepat 1 persen lebih rendah sebelum pemangkasan suku bunga dimulai awal tahun ini.
Prime Lending Rate only includes conventional bank products with normal interest rates (excluding government programs and special bank programs/promos); Specifically, Prime Lending Rate for Mortgage refers to floating interest rate.
Prime Lending Rate for Non Mortgage refers to Consumer Credit other than Mortgage, including Auto Loans, Credit Card, and Unsecured Credit (Personal Loan).
Prime Lending Rate considers various factors, including the Bank's internal policies, reference interest rates set by the Regulator, and developments in economic conditions.
Prime Lending Rate is a reference in offering and determining credit interest rates, while also considers other supporting factors, including risk assessment for each customer or customer business group.
Information of the current prime lending rate is also available at our branches, Bank Mandiri website (www.bankmandiri.co.id), and Bank’s digital channel.
For further information, especially regarding interest rates for customer group categories that are not included in the categories above, please contact Bank’s relationship manager or our nearest branch.
Bunga 5 Persen Berapa Rupiah?
Rumus perhitungan persentase bunga ke dalam pinjaman perbankan atau lembaga keuangan lainnya, akan berbeda dengan perhitungan persentase sederhana di atas. Karena perbankan menghitung bunga sesuai besaran dan lama angsuran.
Untuk mengetahui berapa 5 persen dari Rp100.000, maka cara menghitungnya adalah sebagai berikut;
Rp100.000 x 0,05 = Rp5.000, atau Rp10.000 x 5 : 100 = Rp5.000
Persentase adalah pembagian per 100, sehingga bila diubah ke desimal, 5 persen berubah menjadi 0,05.